- People: Orang yang memiliki konowledge yang berarti Konowledge Management berasal dari orang, people adalah orang yang mengelola sistem dan proses dan berkomitmen terhadap proses stategic kowledge untuk keseluruhan perusahaan. Knowledge berada didalam people dan akan ditransfer ke people juga, jadi people adalah faktor utama dalam penerapan keberhasilan knowledge management. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knownlegde baru, tanpa ada orang tidak akan ada knowledge. Penerapan knowledge management yang berhasil harus didukung dengan ketersediaan manusia yang kompeten. Oleh sebab itu hal pertama yang perlu dikembangkan adalah kompetensi manusia yang ada dalam organisasi dan kemudian memastikan individu dalam organisasi mengetahui dengan jelas peran dan tanggung jawab masing-masing dalam mengelola pengetahuan dan menjalankan proses knowledge managemen yaitu mempelajari, meningkatkan atau mengalirkan pengetahuan. KM dibangun dari pengetahuan yang ada di anggota organisasi atau karyawan perusahaan. Dalam poin ini, orang-orang yang berkepentingan tersebut berbagi pengetahuan yang mereka punya, mengelola pengetahuan tersebut dalam siklus tak berkesinambungan, serta menggunakan pengetahuan dalam menganalisa dan menyelesaikan suatu permasalahan.
- Process: Proses merupakan pengaturan dan penyelarasan dari stategi, prinsip, proses, practice untuk memastikan bahwa knowlegde management berjalan dengan baik ketika diimplemnetasikan. Proses membantu untuk mengeksternalisasi (tacit menjadi explicit) yang berhubungan dengan perubahan proses kerja, organisasi dan lain sebagainya. Proses yang jelas akan mempermudah inovasi/pencipataan pengetahuan dan mempermudah transfer pengetahuan. Oleh karena itu perlu dibuat proses transfer dan aliran pengetahuan yang baik melalui identifikasi dan pemetaan pengetahuan serta analisa jejaring sosial. Proses merupakan aktivitas transfer dan berbagi pengetahuan , tanpa adanya proses yang jelas budaya berbagai pengetahuan tidak akan tercipta.
- Technology: Merupakan peran pendukung yang penting dalam knowledge management, dimana dibutuhkan user yang kompeten dan confident ketika menggunakannya. Teknologi disini berperan serta sebaga enabler dalam knowledge management, dimana teknologi mempunyai fungsi dalam menangkap, menyaring, mengesahkan, mentranformasikan, dan menyebarkan knownledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu. Teknologi juga digunakan untuk memfasilitasi terutama komunikasi, kolaborasi dan konten manajemen. Oleh karena itu perlu dibangun sarana pendukung kolaborasi dan komunikasi berbasis teknologi seperti misalnya basis data penyimpanan(database), server, portal, atau perangkat teknologi informasi lainnya. Jika aspek ini hanya berdiri sendiri maka keberhasilan dari suatu KM tidak akan tercapai, sebab unsur teknologi hanya sebagai suatu alat pendukung terjadi proses transmisi pengetahuan dan pendukung penyebarluasan pengetahuan dari unsur people, artinya unsur teknologi tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya kedua unsur lainnya. Artinya teknologi sebagai perekat people dan proses.
Framework Knowledge Management
Framework Knowledge Management terdiri dari People,
Tekchnology dan process, dimana masing-maisng komponen saling berkaitan erat
dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Sasaran pengembangan Knowledge management
Sasaran pengembangan Knowledge management adalah to
known, to retain, to enrich dan to inovate. Hal ini menjadi sasaran dan
strategi dalam pengembangan Knowledge management pada suatu perusahaan. Berkut penjelasan sasaran dan strategi pengembangan KM :
- To Known : dalam hal ini knowledge management adalah proses pembelajaran antar team(people) didalam organisasi atau perusahaan untuk mengetahui apa yang organisasi atau perusahaan tahu.
- To retain : dalam hal ini knowledge management dibutuhkan untuk menjaga pengetahuan yang menjadi aset bagi organisasi atau perusahaan, knowledge management juga memberikan kemampuan untuk mencipta, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan yang diperlukan dan berguna bagi pencapaian semua jenis tujuan bisnis. Sehingga knowledge management dibutuhkan untuk mengalirkan pengetahuan yang tersimpn pada beberapa individu sehingga menjadi milik organisasi.
- To enrich : dalam hal ini knowledge management diperlukan untuk memperkaya pengetahuan organisasi atau perusahaan. Setelah pengetahuan ditangkap dan dituangkan dalam bentuk explicit maka organisasi atau perusahaan harus mampu membagikan pengetahuan itu kepada karyawan lainnya agar mampu memberikan masukan ataupun inspirasi untuk mengembangkan pengetahuan tersebut lebih lanjut sehingga menghasilkan sebuah inovasi baru dan pengetahuan yang relevan disaring agar knowledge asset yang disimpan merupakan knowledge yang benar-benar dibutuhkan.
- To inovate : dalam hal ini knowledge management menjadi kebutuhan bagi organisasi atau perusahaan yang inovatif karena untuk melakukan inovasi sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan dukungan pengetahuan, karena pengetahuan yang bersumber dari data dan informasi merupakan bahan baku inovasi dan inovasi yang baik pasti selalu ditopang oleh pengetahuan yang mutakhir.
Inilah diantara alasan mengapa semua organisasi
atau perusahaan membutuhkan knowledge management, untuk salah satu tujuan utama
yaitu meningkatkan intagible asset dari perusahaan atau organisasi
faktor pimpinan dalam Knowledge Managemen
Faktor pimpinan menjadi elemen penting yang mempengaruhi keberhasilan KM pada suatu perusahaan
Pemimpin memegang peranan penting dalam penerapan
KM. Para karyawan perusahaan atau anggota organisasi membutuhkan panutan yang
menjadi contoh pelaksanaan KM itu nyata. Pemimpin juga bertindak sebagai agen
perubahan karena penerapan KM dalam organisasi atau perusahaan sama halnya
dengan mengimplementasikan perubahan budaya (budaya untuk belajar dan sharing)
dimana bisa terdapat anggota organisasi atau karyawan perusahaan yang menerima
dan mengikuti perubahan tersebut atau ada juga yang malah menolak
pengimplementasian KM. Pemimpin juga berperan sebagai fasilitator belajar
yang berfungsi sebagai pendidik bagi bawahannya. Pemimpin sebagai bagian dari
sistem harus bisa menjamin aliran informasi dan pengetahuan dalam struktur
organisasi yang dipiminnya. Kepemimpinan mengembangkan strategi yang
dibutuhkan untuk keberhasilan dalam sebuah lingkungan. Strategi itu menentukan
visi dan harus menyelaraskan KM dengan strategi bisnis untuk mendorong nilai
dari KM ke seluruh organisasi. Fokusnya adalah membangun dukungan dari para
eksekutif. Keberhasilan proyek dipengaruhi oleh pemimpin,
sementara dukungan pemimpin sendiri bergantung pada efisiensi informasi dan
sistem knowledge management. Dengan demikian pemimpin harus mendukung proses KM
dan dengan begitu juga terlibat dalam menyediakan lingkungan yang mendukung
untuk adanya knowledge sharing.
Learning before, learning during serta learning after
Dalam aktivitas pengembangan Knowledge Managemen, dikenal dengan istilah
learning before, learning during serta learning after, berikut pengertian masing-masing istilah :
Learning before : pembelajaran sebelum suatu aktivitas dimulai, bisa dilakukan melalui inisiati peer assist, yang prinsipnya belajar
sebelum melakukan, dimana inisiatif datang dari orang yang akan melakukan pekerjaan
sehingga sesuai dengan kebutuhan. Sebelum
melakukan aktivitas atau suatu proyek biasanya dilakukan berbagai persiapan
dengan mengumpulakan informasi diseputar aktivitas yang akan dilakukan: apa,
mengapa, bagaimana, berapa lama, siapa yang pernah melakukan, dimana kunci
suksesnya, dimana kesulitannya dst. Di sini terjadi proses pembelajaran yang
memungkinkan orangmendapatkan pengetahuan baru atau update pengetahuan lama.
Learning during : melaukan pembelanjran selama aktivitas berjalan dilakukan selama bekerja, dimana setiap pembelajaran yang didapatkan
selama bekerja ditangkap untuk dapat dibagikan kepada orang lain yang memiliki
knowledge yang sama. Ketika melakukan
aktivitas banyak hal bisa dipelajari terutama ketika aktivitas tidak bisa
berjalan sesuai rencana, muncul situasi baru yang berbeda dengan biasanya,
kegagalan, kecelakaan, atau kejadian lainnya. Proses pembelajaran akan efektif
bila pelaku bisnis menyediakan waktu jeda diantara satu aktivitas dengan
aktivitas lainnya untuk menganalisa apa yang sedang terjadi dan bila diperlukan
melakukan koreksi terhadap langkah berikutnya. Dalam
KM, shared learning tidak sekedar teori-teori atau artikel, tetapi haruslah
sesuatu yang bersifat applicable.
Learning after : melakukan pembelajaran sesudah ketika aktifitas selesai atau sesudah melakukan pekerjaan, biasanya setelah proyek. Di akhir pelaksanaan suatu tugas proses pembelajaran akan terjadi ketika orang melakukan evaluasi atas apa yang sudah dilakukan. Dalam proses pembeljaran tersebut orang akan mendapatkan pemahaman baru (lesson learned) untuk memperkaya, meng-update atau mengkoreksi pengetahuan yang sudah ada. Dalam suatu proyek banyak sekali pembelajaran yang didapatkan, namun terdapat benang merah dan hubungan sebab akibat. Di sini kita bisa mengambil tema-tema yang penting dalam proyek tersebut untuk dipetik pembelajarannya. Melalui learning before-during dan after, maka kita akan mendapatkan pengetahuan tervalidasi yang dapat digunakan sehingga menghasilkan nilai yang besar.
Cloud Computing
Mengenal Cloud Computing
Intisari— Cloud computing adalah sebuah topik yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun
terkahir. Saat ini cloud computing menyediakan berbagai jenis layanan, antara lain
layanan hardware, infrastruktur, platform, dan berbagai jenis aplikasi.
Paradigma ini disebut-sebut dapat mempermudah cara pengadaan dan pembelian
produk-produk IT oleh pembeli, serta memperingan pula beban pengiriman oleh
vendor. Secara umum, definisi cloud
computing adalah suatu gaya komputasi dengan sejumlah besar layanan IT yang
bersifat scarable disajikan dalam
bentuk service bagi pengguna external
dengan menggunakan teknologi internet.
Kata Kunci— Cluod, computing, internet
Abstract—Cloud
computing is a topic that has gained momentum in recent years. Cloud computing offers hardware, infrasructure,
platform and applications. This paradigma is touted to simplify the way
procurement and purchasing IT product by the buyer, and also lighten the load
shipments by vendor. In general the definition of cloud
computing is a style of computing with a large number of IT services that are
scalable presented in the form of 'service' to external customers using
Internet technologies.
Keywords—
Cluod, computing, internet
I. Pendahuluan
Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan, cloud computing merupakan perkembangan
dari jaringan komputer, internet, dimana “cloud”
merupakan gambaran dari jaringan komputer/internet yang diabstraksi dari
struktur kompleks yang disembunyikan. Dalam kata lain cloud computing bisa berarti
menggunakan atau mengakses komputer secara bersama-sama dalam satu waktu
melalui internet dari berbagai lokasi. Sebagai contoh di perguruan tinggi
menggunakan cloud computing untuk
melihat nilai akademik dan membuat rencana studi, dan secara tidak disadari
sebagian dari kita sebenarnya telah menggunakan fasilitas cloud computing dalam bentuk email
dan world wide web (WWW).
II. PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
Komputasi awan atau cloud computing adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis internet
(‘awan’). Awan (‘cloud’) adalah metaforan dari internet, sebagaimana awan yang
sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram
jaringan komputer tersebut, awan (‘cloud’)
dalam cloud computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur komplek yang disembunyikannya. Ia adalah
suatu metoda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan
sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat menggaksesnya lewat internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui
apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Secara fisik cloud
computing merupakan kumpulan dalam sebuah jaringan (LAN/WAN). Tetapi dari
sisi pengguna cloud computing dapat
dilihat sebagai sebuah komputer besar.
NIST mendefinikan Cloud
Computing sebagai “sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan
konfigurasi sumber daya komputasi (seperti jaringan, server, media penyimpanan,
aplikasi dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan
usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan.
Model cloud
computing ini mempromosikan
ketersediaan dan terdiri dari lima karakteristik penting, tiga model layanan
dan empat model penyebaran
A.
Karakteristik Cloud Computing
Tidak
semua layana yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai cloud computing, ada setidaknya beberapa
syarat yang harus dipenuhi, diantaranya :
1) On-demamd self service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan
tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan.
2) Broad network acces. Pengguna
harus dapat mengakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa
saja(misalnya, laptop, deskstop, warnet, handphone, tablet dan perangkat
lainnya) asalkan terhubung ke jaringan layanan.
3) Resource pooling. Layanan
harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien.
Karena cloud
computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia
layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
4) Rapid elasticity. Kemampuan
dapat menaikan atau menurunkan kapasistas sesuai kebutuhan, dalam beberapa
kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung keluar dan masuk dengan cepat
sesuai dengan permintaan.
5) Measured Service. Sistem
komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat
yang sesuai dengan jenis layanan. Karena layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus
terukur dengan baik.
B.
. Model
Layanan Cloud Computing
Berdasarkan jenis layanannya, cloud computing dibagi menjadi tiga bagian diantaranya :
1) Cloud Infrastruktur as a
Service (IaaS) yaitu konsep tertua dimana pengimplemtasiannya banyak
dilakukan mulai dari penggunaan dan penyewaan jaringan untuk akses internet,
layanan Disaster
Recovery Center, dsb. Layanan ini mencakup kemampuan dasar komputer, basis data, jaringan,
load balancer, dan lainnya. Layanan yang dijual oleh penyedia layanan cloud computing biasanya berupa
konsep pay as you go dan jumlah resource yang digunakan. IaaS dapat
berjalan pada klien dengan bantuan software APIs. Pada umumnya RESTful dan SOAP APIs software
digunakan untuk
mengakses infrastruktur ini. Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk
memproses, menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting,
dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas,
dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Contoh nya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. Keuntungan dari IaaS kita
tidak perlu membeli komputer fisik.
2) Cloud Platform as a
Service (PaaS) yaitu konsepnya hampir serupa dengan Iaas namun Platform disini
adalah penggunaan operating system dan infrastruktur pendukungnya, yang cukup
terkenal adalah layanan dari Force.com serta layanan dari para vendor server. Sistem
PaaS berisi fasilitas dan perangkat yang dibutuhkan untuk merancang sebuah
aplikasi dan hosting, sejalan dengan apllicationservices seperti team collaboration, integrasi
web
service, integrasi database, security, skalabilitas, penyimpanan dan
manajemen aplikasi. Karakteristik lain dari PaaS adalah fakta bahwa PaaS
memberikan integrasi kepada Web Services lainnya yang tidak tercakup dalam PaaS.
Sebagai contoh, aplikasi yang dikembangkan dengan basis Google AppEngine dapat
dihubungkan dengan aplikasi lain yang berada pada Cloud. Kemampuan
yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen
atau diperoleh ke infrastruktur komputasi awan menggunakan bahasa pemrograman
dan peralatan yang didukung oleh provider. Contohnya Amazon Web Service,
Windows Azure dan GoogleAppEngine. Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat
fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan tempat atau
rumah untuk aplikasi.
3) Cloud Software as a
Service (SaaS) yaitu berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana
disini yang ditawarkan adalah software atau suatu aplikasi bisnis tertentu.
Konsep ini dapat didefinisikan sebagai proses delivery dari sebuah aplikasi melalui
internet. Aplikasi yang diciptakan sebagai aplikasi web atau service dapat
di akses oleh pengguna melalui antarmuka browser atau antarmuka yang disediakan
oleh penyedia layanan tersebut. Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk
menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur awan.
Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antar muka seperti web browser (misalnya email
berbasisweb). Contohnya GoogleDocs,
YahooMail, Skype dan Facebook
C.
Model Penyebaran
Cloud Computing
1) Private Cloud.
Infrastruktur cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu.
Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola opeh sebuah organisasi itu atau oleh
pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi
dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
2) Community Cloud. Infrastruktur
cloud yang
digunakan secara bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan
kepentingan.
3) Public Cloud. Infrastruktur
ini diperuntukan untuk umum oleh penyedia layanannya. Pengguna bisa langsung
mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak Public Cloud yang
gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layananya.
4) Hybrid Cloud. Infrastruktur
yang menggabungkan antara public dan private. Dalam Hybrid Cloud ini,
kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud proses bisnis mana yang harus tetap berjalan
di Private Cloud.
D. Kelebihan dan Kekurangan
Cloud Computing
Tabel I
Kelebiihan dan kekurangan cloud computing
Kelebiihan dan kekurangan cloud computing
NO
|
Cloud
Computing
|
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
1
|
Menghemat biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk operasional komputer seperti pembelian
hardware dan biaya maintenance
|
Diperlukan bandwith
yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik.
|
2
|
Membantu
meningkatkan kinerja bisnis dan mengontrol biaya sumber daya IT sehingga
perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat
|
Komputer akan
menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah
atau kelebihan beban.
|
3
|
Membuat operasional
dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung
dalan satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
|
Perusahaan yang
menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses ke sumber daya. Jadi,
semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
|
4
|
Menjadikan
kolaborasi yang terpercaya, lebih sederhana dan lebih ramping
|
Jika server
penyedia layanan rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan
akan mengalami kerugian besar
|
5
|
Kemudahan dalam
mengakses data atau aplikasi karena bisa diakses dibeberapa komputer dan
dapat diakses dimanapun melalui server
|
Data yang disimpan
pada cloud computing tidak
sepenuhnya aman karena mungkin saja seseorang yang tidak sah dapat mengakses
data pengguna.
|
E.
Cara Kerja Cloud Computing
Sistem cloud bekerja
menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Pengguna cukup login
ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang
dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data
dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui
jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server
aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses
dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah
diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen
dapat merasakan manfaatnya.
III. PENGERTIAN
DISTRIBUTED COMPUTING
Distributed
computing berkaitan dengan system hardware dan
software yang memiliki lebih dari satu elemen pemrosesan atau strorage element, concurent process, atau multiple program berjalan dibawah
pengendalian yang ketat. Pada distributed computing suatu
program di pecah ke beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada
banyak komputer yang berkomunikasi melalui jaringan.
Distributed
computing adalah suatu bentuk dari parallel computing, tetapi parallel computing paling umum digunakan
untuk menggambarkan bagian-bagian program yang berjalan secara bersamaan di
atas multiple processor di kompuer
yang sama.
![](file:///C:\Users\WIN8~1.1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg)
Gbr. 2 Klasifikasi Distributed Computing
Klasifikasi distributed computing dibagi menjadi 4 bagian besar yaitu Peer to Peer (P2P), Cluster Computing,
Utility Computing (yang dibagi lagi menjadi Grid Computing dan Cloud
Computing , serta Jungle Computing.
Tabel II
Perbandingan cluster, grid dan cloud computing
Perbandingan cluster, grid dan cloud computing
Cluster
|
Grid
|
Cloud
|
|
On-demand
Self-service
|
No
|
No
|
Yes
|
Broad nertwork
access
|
Yes
|
Yes
|
Yes
|
Resource pooling
|
Yes
|
Yes
|
Yes
|
Rapid elasticity
|
No
|
No
|
Yes
|
Measured service
|
No
|
Yes
|
Yes
|
Perbedaan
antaran sistem cloud computing dengan
sistem grid dan cluster tampak pada dinamika sistemnya. Sumber daya yang terdapat
dalam lingkungan grid dan cluster pada umumnya dipesan terlebih dahulu (pre-reserved) sedangkan sistem cloud computing digerakan oleh kebutuhan
(demand driven. Dibandingkan dengan
sistem terdistribusi lainnya (grid dan cluster), cloud computing memberikan solusi yang jauh lebih fleksibel kepada
perusahaaniperusahaan. Pengguna (perusahaan) dapat mengurangi infrastruktur IT yang
dimiliki dan hanya perlu membayar untuk sumber daya dan jasa yang mereka
benar-benar perlukan dan gunakan.
Tabel II
Perbedaan distributed computing dan cloud computing
Perbedaan distributed computing dan cloud computing
NO
|
Distributed
Computing
|
Cloud
Computing
|
1
|
Adalah ilmu yang
memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah
untuk banyak komputer untuk memecahkan
dan kemudian menggabungkan solusi untuk bagian-bagian menjadi solusi untuk
masalah tersebut
|
Adalah teknologi
yang menggunakan internet dan server remote sentral dalam menjaga data dan
aplikasi.Cloud computing memungkinkan konsumen dan bisnis untuk menggunakan
aplikasi tanpa instalasi dan mengakses file pribadi mereka di setiap komputer
dengan akses internet.
|
2
|
Distributed
computing terdiri dari beberapa komputer yang berkomunikasi dan saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama melalui jaringan komputer
|
Cloud computing
adalah internet berbasis komputer, dimana berbagi sumber daya, perangkat
lunak dan informasi yang diberikan kepada komputer dan perangkat lain sesuai
permintaan
|
IV. Kesimpulan
Bagi yang
akan menggunakan cloud computing perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum
beralih ke jenis layanan yang ditawarkan teknologi ini. Diperlukan
kesiapan infrastruktur yang memadai, karena dibutuhkan bandwith internet yang
cepat dan stabil agar cloud computing
dapat berjalan dengan baik. Terlepas dari itu cloud computing sangat berguna pada saat ini yang berfungsi untuk
menyimpan data pada internet. Di dalam cloud
computing terdapat distributed computation,
dimana interaksi yang dilakukan antar komputer seperti mengirim dan menerima
data menggunakan jaringan komputer hingga pengaksesan sumber daya bisa
dilakukan secara paralel dan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang bersamaan.
Intinya, cloud computing adalah sebuah mekanisme
yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software,
processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan
sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.
Referensi
[1]
Pengantar
Cloud Computing homepage on SMUET. [Online], http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf/,
tanggal akses: 15 Februari 2017.
[2]
Komputasi
Awan homepage on WIKIPEDIA. [Online], https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan/,
tanggal akses: 15 Februari 2017.
[3]
Pengenalan
Cloud Computing on SLIDESHARE. [Online], http://www.slideshare.net/possupi/pengenalan-cloudcomputing,
tanggal akses 15 Februari 2017.
[4]
Ahmad Ashari, dan Herri Setiawan, “Cloud Computing :
Solusi ICT ?,” Jurnal Sistem Informasi(JSI)., vol. 3 no 2, hal. 336–345, Okt. 2011.
Langganan:
Postingan (Atom)