Tampilkan postingan dengan label Cloud Computing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cloud Computing. Tampilkan semua postingan

Cloud Computing

Mengenal Cloud Computing

IntisariCloud computing adalah sebuah topik yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terkahir. Saat ini cloud computing menyediakan berbagai jenis layanan, antara lain layanan hardware, infrastruktur, platform, dan berbagai jenis aplikasi. Paradigma ini disebut-sebut dapat mempermudah cara pengadaan dan pembelian produk-produk IT oleh pembeli, serta memperingan pula beban pengiriman oleh vendor. Secara umum, definisi cloud computing adalah suatu gaya komputasi dengan sejumlah besar layanan IT yang bersifat scarable disajikan dalam bentuk service bagi pengguna external dengan menggunakan teknologi internet.

Kata KunciCluod,  computing, internet

AbstractCloud computing is a topic that has gained momentum in recent years. Cloud computing offers hardware, infrasructure, platform and applications. This paradigma is touted to simplify the way procurement and purchasing IT product by the buyer, and also lighten the load shipments by vendor. In general the definition of cloud computing is a style of computing with a large number of IT services that are scalable presented in the form of 'service' to external customers using Internet technologies.

KeywordsCluod,  computing, internet
I.      Pendahuluan
Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan, cloud computing merupakan perkembangan dari jaringan komputer, internet, dimana “cloud” merupakan gambaran dari jaringan komputer/internet yang diabstraksi dari struktur kompleks yang disembunyikan. Dalam kata lain cloud computing  bisa berarti menggunakan atau mengakses komputer secara bersama-sama dalam satu waktu melalui internet dari berbagai lokasi. Sebagai contoh di perguruan tinggi menggunakan cloud computing untuk melihat nilai akademik dan membuat rencana studi, dan secara tidak disadari sebagian dari kita sebenarnya telah menggunakan fasilitas cloud computing dalam bentuk email dan world wide web (WWW).
II.   PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
Komputasi awan atau cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis internet (‘awan’).  Awan (‘cloud’) adalah metaforan dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (‘cloud’) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur komplek yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat menggaksesnya lewat internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Secara fisik cloud computing merupakan kumpulan dalam sebuah jaringan (LAN/WAN). Tetapi dari sisi pengguna cloud computing dapat dilihat sebagai sebuah komputer besar.
NIST mendefinikan Cloud Computing sebagai “sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi (seperti jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan.
Model cloud computing  ini mempromosikan ketersediaan dan terdiri dari lima karakteristik penting, tiga model layanan dan empat model penyebaran



A.    Karakteristik Cloud Computing
Tidak semua layana yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai cloud computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya :
1)  On-demamd self service.  Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan.
2)  Broad network acces. Pengguna harus dapat mengakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa saja(misalnya, laptop, deskstop, warnet, handphone, tablet dan perangkat lainnya) asalkan terhubung ke jaringan layanan.
3)  Resource pooling. Layanan harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4)  Rapid elasticity. Kemampuan dapat menaikan atau menurunkan kapasistas sesuai kebutuhan, dalam beberapa kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung keluar dan masuk dengan cepat sesuai dengan permintaan.
5)  Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan. Karena layanan cloud computing  dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
B.    . Model Layanan  Cloud Computing
Berdasarkan jenis layanannya, cloud computing dibagi menjadi tiga bagian diantaranya :
1)  Cloud Infrastruktur as a Service (IaaS) yaitu konsep tertua dimana pengimplemtasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan dan penyewaan jaringan untuk akses internet, layanan Disaster Recovery Center, dsb. Layanan ini mencakup kemampuan dasar komputer, basis data, jaringan, load balancer, dan lainnya. Layanan yang dijual oleh penyedia layanan cloud computing  biasanya berupa konsep pay as you go dan jumlah  resource yang digunakan. IaaS dapat berjalan pada klien dengan bantuan software APIs. Pada umumnya RESTful dan SOAP APIs software digunakan untuk mengakses infrastruktur ini. Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Contoh nya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. Keuntungan dari IaaS kita tidak perlu membeli komputer fisik.
2)  Cloud Platform as a Service (PaaS) yaitu konsepnya hampir serupa dengan Iaas namun Platform disini adalah penggunaan operating system dan infrastruktur pendukungnya, yang cukup terkenal adalah layanan dari Force.com serta layanan dari para vendor server. Sistem PaaS berisi fasilitas dan perangkat yang dibutuhkan untuk merancang sebuah aplikasi dan hosting, sejalan dengan apllicationservices seperti team collaboration, integrasi web service, integrasi database, security, skalabilitas, penyimpanan dan manajemen aplikasi. Karakteristik lain dari PaaS adalah fakta bahwa PaaS memberikan integrasi kepada Web Services lainnya yang tidak tercakup dalam PaaS. Sebagai contoh, aplikasi yang dikembangkan dengan basis Google AppEngine dapat dihubungkan dengan aplikasi lain yang berada pada Cloud. Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur komputasi awan menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Contohnya Amazon Web Service, Windows Azure dan GoogleAppEngine. Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan tempat atau rumah untuk aplikasi.
3)  Cloud Software as a Service (SaaS) yaitu berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana disini yang ditawarkan adalah software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai proses delivery dari sebuah aplikasi melalui internet. Aplikasi yang diciptakan sebagai aplikasi web atau service dapat di akses oleh pengguna melalui antarmuka browser atau antarmuka yang disediakan oleh penyedia layanan tersebut.  Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antar muka  seperti web browser (misalnya email berbasisweb).  Contohnya GoogleDocs, YahooMail, Skype dan Facebook
C.    Model Penyebaran  Cloud Computing
1)  Private Cloud. Infrastruktur cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola opeh sebuah organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
2)  Community Cloud. Infrastruktur cloud yang digunakan secara bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan.
3)  Public Cloud. Infrastruktur ini diperuntukan untuk umum oleh penyedia layanannya. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layananya.
4)  Hybrid Cloud. Infrastruktur yang menggabungkan antara public dan private. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud  proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di  Private Cloud.
D.    Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Tabel I
Kelebiihan dan kekurangan cloud computing
NO
Cloud Computing
Kelebihan
Kekurangan
1
Menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk operasional komputer seperti pembelian hardware dan biaya maintenance
Diperlukan bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik.
2
Membantu meningkatkan kinerja bisnis dan mengontrol biaya sumber daya IT sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
3
Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalan satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
4
Menjadikan kolaborasi yang terpercaya, lebih sederhana dan lebih ramping
Jika server penyedia layanan rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar
5
Kemudahan dalam mengakses data atau aplikasi karena bisa diakses dibeberapa komputer dan dapat diakses dimanapun melalui server
Data yang disimpan pada cloud computing tidak sepenuhnya aman karena mungkin saja seseorang yang tidak sah dapat mengakses data pengguna.
E.    Cara Kerja Cloud Computing
Sistem cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Pengguna cukup login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
III. PENGERTIAN DISTRIBUTED COMPUTING
Distributed computing berkaitan dengan system hardware dan software yang memiliki lebih dari satu elemen pemrosesan atau strorage element, concurent process, atau multiple program berjalan dibawah pengendalian yang ketat. Pada distributed computing suatu program di pecah ke beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak komputer yang berkomunikasi melalui jaringan.
Distributed computing adalah suatu bentuk dari parallel computing, tetapi parallel computing paling umum digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian program yang berjalan secara bersamaan di atas multiple processor di kompuer yang sama.
Gbr. 2  Klasifikasi Distributed Computing

Klasifikasi distributed computing dibagi menjadi 4 bagian besar yaitu Peer to Peer (P2P), Cluster Computing, Utility Computing (yang dibagi lagi menjadi Grid Computing dan Cloud Computing , serta Jungle Computing.
Tabel II
Perbandingan cluster, grid dan cloud computing

Cluster
Grid
Cloud
On-demand Self-service
No
No
Yes
Broad nertwork access
Yes
Yes
Yes
Resource pooling
Yes
Yes
Yes
Rapid elasticity
No
No
Yes
Measured service
No
Yes
Yes
Perbedaan antaran sistem cloud computing dengan sistem grid dan cluster tampak pada dinamika sistemnya. Sumber daya yang terdapat dalam lingkungan grid dan cluster pada umumnya dipesan terlebih dahulu (pre-reserved) sedangkan sistem cloud computing digerakan oleh kebutuhan (demand driven. Dibandingkan dengan sistem terdistribusi lainnya (grid dan cluster), cloud computing memberikan solusi yang jauh lebih fleksibel kepada perusahaaniperusahaan. Pengguna (perusahaan) dapat mengurangi infrastruktur IT yang dimiliki dan hanya perlu membayar untuk sumber daya dan jasa yang mereka benar-benar perlukan dan gunakan.
Tabel II
Perbedaan distributed computing dan cloud computing
NO
Distributed Computing
Cloud Computing
1
Adalah ilmu yang memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah untuk  banyak komputer untuk memecahkan dan kemudian menggabungkan solusi untuk bagian-bagian menjadi solusi untuk masalah tersebut
Adalah teknologi yang menggunakan internet dan server remote sentral dalam menjaga data dan aplikasi.Cloud computing memungkinkan konsumen dan bisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa instalasi dan mengakses file pribadi mereka di setiap komputer dengan akses internet.
2
Distributed computing terdiri dari beberapa komputer yang berkomunikasi dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama melalui jaringan komputer
Cloud computing adalah internet berbasis komputer, dimana berbagi sumber daya, perangkat lunak dan informasi yang diberikan kepada komputer dan perangkat lain sesuai permintaan
IV. Kesimpulan
Bagi yang akan menggunakan cloud computing  perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum beralih ke jenis layanan yang ditawarkan teknologi ini. Diperlukan kesiapan infrastruktur yang memadai, karena dibutuhkan bandwith internet yang cepat dan stabil agar cloud computing dapat berjalan dengan baik. Terlepas dari itu cloud computing sangat berguna pada saat ini yang berfungsi untuk menyimpan data pada internet. Di dalam cloud computing terdapat distributed computation, dimana interaksi yang dilakukan antar komputer seperti mengirim dan menerima data menggunakan jaringan komputer hingga pengaksesan sumber daya bisa dilakukan secara paralel dan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang bersamaan. Intinya,  cloud computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.
Referensi
[1]        Pengantar Cloud Computing homepage on SMUET. [Online],  http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf/, tanggal akses: 15 Februari 2017.
[2]        Komputasi Awan homepage on WIKIPEDIA. [Online],  https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan/, tanggal akses: 15 Februari 2017.
[3]        Pengenalan Cloud Computing on SLIDESHARE. [Online], http://www.slideshare.net/possupi/pengenalan-cloudcomputing, tanggal akses 15 Februari 2017.
[4]        Ahmad Ashari, dan Herri Setiawan, “Cloud Computing : Solusi ICT ?,” Jurnal Sistem Informasi(JSI)., vol. 3 no 2, hal. 336345, Okt. 2011.